Thursday, 8 January 2015

Fungsi Sistem Penanggalan Suku Sasak Lombok

Fungsi Sistem Penanggalan Suku Sasak Lombok

BACA JUGA  : Fiosofi yang Mendasari Adat perkawinan Bangsawan Sasak 

BACA JUGA  : Realitas Karakter Masyarakat Sasak Zaman Sekarang
  
BACA JUGA  : Hubungan Nilai Budaya Sasak dengan Pancasila sebagai Karakter Bangsa Indonesia

BACA JUGA  : Sistem Penanggalan Masyarakat Sasak Lombok '

BACA JUGA  : Hubungan Sistem Penanggalan Sasak dengan Ilmu Astronomi

BACA JUGA  : Fungsi Sistem Penanggalan Suku Sasak Lombok 

Fungsi Sistem Penanggalan Suku Sasak Lombok - Masyarakat Sasak menggunakan sistem penanggalan Sasak sebagai suatu kebiasaan untuk dijadikan acuan dalam melakukan berbagai kegiatan.Secara garis besar fungsi penanggalan Sasak adalah acuan masyarakat Sasak untuk keperluan pertanian, kegiatan nelayan, penentuan hari baik dan hari buruk, penentuan tanggal Bau Nyaledan kegiatan-kegiatan ritual lainnya. Konsep ini sesuai dengan hasil wawancara dengan H. Muhsyifuddin, BA (wawancara tanggal 12 Juni 2011) Dalam kegiatan pertanian, masyarakat Sasak menggunakan tanda-tanda dalam setiap bulan untuk menentukan waktu menanam padi yang tepat. Selain menanam padi, pada bulan-bulan tertentu, masyarakat Sasak juga menanam palawija dan tanaman lainnya seperti pada bulan Empat yang bertepatan dengan bulan Agustus.Berikut merupakan tanda-tanda dalam bulan Sasak yang digunakan sebagai acuan dalam kegiatan bertani.       

1.      Bulan Saq, biasanya bertepatan pada bulan Mei.
Ditandai dengan munculnya bintang rowot yang diiringi dengan padi rowot berbunga. Padi rowot yang berbunga menandakan sebentar lagi akan panen. Selain itu, adanya randu (pohon kapuk) yang buahnya berwarna putih.
2.      Bulan Due, yang umumnya bertepatan pada bulan Juni
Ditandai dengan pohon asam yang mengering dan cuaca dingin.Bulan ini biasa disebut Teleh Kembang Komak (tanaman komak berbunga).Karena pada bulan ini komak di sawah mulai berbunga dan berkembang.
3.      Bulan Telu, biasanya bertepatan pada bulah Juli
Ditandai dengan keadaan cuaca yang masih dingin.Masyarakat Sasak percaya cuaca dingin ini disebabkan karena angin membawa hawa dari danau segara anak.
4.      Bulan Empat, biasanya bertepatan pada bulan Agustus.
Pada saat ini ditandai dengan adanya rangah (kapuk yang mulai berwarna coklat)
5.      Bulan Lime, yang biasanya jatuh pada bulan September.
Saat ini dikenal dengan Taeq Aiq Kayuq,yaitu merupakan puncak musim kemarau. Meskipun cuaca kemarau tetapi  tanah sudah mulai menyerap air sehingga beberapa tanaman tertentu dapat tumbuh, seperti kunyit, jahe, uwi,dan sebagainya.
6.      Bulan Enem, biasanya bertepatan dengan bulan Oktober.
Ditandai dengan terjadinya tumbuk yang dipercaya sebagai penanda bahwa sebentar lagi musim hujan akan datang. Oleh karena itu, para petani khususnya di wilayah Lombok bagian utara mulai melakukan persiapan menanam padi.Selain itu, pada bulan ini gadung mulai tumbuh.
7.      Bulan Pituq, biasanya bertepatan jatuh pada bulan November.
Pada bulan ini, para petani mulai melakukan pembibitan padi untuk persiapan penanaman pada bulan selanjutnya atau yang lebih dikenal dengan Ngampar.
8.      Bulan Baluq, biasanya bertepatan jatuh pada bulan Desember.
Pada bulan ini para petani mulai menanam padi yang telah dilakukan pembibitan pada bulan Pituq.
9.      Bulan Siwaq, yang pada umumnya bertepatan jatuh pada bulan Januari.
Pada bulan ini para petani mulai Berabuk (memupuk tanaman padi).Guna menjaga kesuburan padi para petani tersebut.
10.  Bulan Sepulu, biasanya bertepatan pada bulan Februari
Pada bulan ini para petani membersihkan gulma yang mengganggu tanaman padi.Selain itu, pada bulan ini juga terdapat kegiatan adat yang dinanti-nanti yaitu Upacara Bau Nyale yang jatuh pada tanggal 20 (dalam bulan Hijriyah) yang bertepatan dengan bulan Sepulu ini. Hal ini merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat Sasak, khusunya yang berada di sekitar Pantai Kaliantan (Lombok Selatan) untuk mengisi kekosongan kegiatan yang dilakukan sementara menunggu padi yang akan memasuki masa panen.
11.  Bulan  Solas, biasanya bertepatan pada bulan Maret.
Pada bulan ini para petani melakukan perawatan terhadap padi mereka dengan melakukan penyemprotan untuk menghilangkan hama. Penyemprotan ini dilakukan dengan cara membakar sekam. Adapun masyarakat Sasak biasa menamakannya dengan istilah Nyempru.
12.  Bulan Due Olas, biasanya bertepatan pada bulan April.
Petani mulai memanen padinya.Biasanya pada bulan ini banyak masyarakat Sasak yang merariq (menikah).Karena segala kebutuhan untuk saat ini begitu banyak tersedia.Tidak hanya itu, pada saat ini biasanya banyak ditemukan beragam permainan, seperti gasing,kicir-kicir, dan lain-lain.

0 komentar:

Post a Comment