Fungsi Sistem Penanggalan Suku Sasak Lombok |
BACA JUGA : Fiosofi yang Mendasari Adat perkawinan Bangsawan Sasak
BACA JUGA : Realitas Karakter Masyarakat Sasak Zaman Sekarang
BACA JUGA : Hubungan Nilai Budaya Sasak dengan Pancasila sebagai Karakter Bangsa Indonesia
BACA JUGA : Sistem Penanggalan Masyarakat Sasak Lombok '
BACA JUGA : Hubungan Sistem Penanggalan Sasak dengan Ilmu Astronomi
BACA JUGA : Fungsi Sistem Penanggalan Suku Sasak Lombok
Fungsi Sistem Penanggalan Suku Sasak Lombok - Masyarakat Sasak menggunakan sistem penanggalan Sasak sebagai suatu kebiasaan untuk dijadikan acuan dalam melakukan berbagai kegiatan.Secara garis besar fungsi penanggalan Sasak adalah acuan masyarakat Sasak untuk keperluan pertanian, kegiatan nelayan, penentuan hari baik dan hari buruk, penentuan tanggal Bau Nyaledan kegiatan-kegiatan ritual lainnya. Konsep ini sesuai dengan hasil wawancara dengan H. Muhsyifuddin, BA (wawancara tanggal 12 Juni 2011) Dalam kegiatan pertanian, masyarakat Sasak menggunakan tanda-tanda dalam setiap bulan untuk menentukan waktu menanam padi yang tepat. Selain menanam padi, pada bulan-bulan tertentu, masyarakat Sasak juga menanam palawija dan tanaman lainnya seperti pada bulan Empat yang bertepatan dengan bulan Agustus.Berikut merupakan tanda-tanda dalam bulan Sasak yang digunakan sebagai acuan dalam kegiatan bertani.
1. Bulan
Saq, biasanya bertepatan pada bulan
Mei.
Ditandai dengan
munculnya bintang rowot yang diiringi dengan padi rowot berbunga. Padi rowot
yang berbunga menandakan sebentar lagi akan panen. Selain itu, adanya randu
(pohon kapuk) yang buahnya berwarna putih.
2. Bulan
Due, yang umumnya bertepatan pada
bulan Juni
Ditandai dengan pohon
asam yang mengering dan cuaca dingin.Bulan ini biasa disebut Teleh Kembang
Komak (tanaman komak berbunga).Karena pada bulan ini komak di sawah mulai
berbunga dan berkembang.
3. Bulan
Telu, biasanya bertepatan pada bulah
Juli
Ditandai dengan keadaan
cuaca yang masih dingin.Masyarakat Sasak percaya cuaca dingin ini disebabkan
karena angin membawa hawa dari danau segara anak.
4. Bulan
Empat, biasanya bertepatan pada bulan
Agustus.
Pada saat ini ditandai
dengan adanya rangah (kapuk yang mulai berwarna coklat)
5. Bulan
Lime, yang biasanya jatuh pada bulan
September.
Saat ini dikenal dengan
Taeq Aiq Kayuq,yaitu merupakan puncak musim kemarau. Meskipun cuaca kemarau
tetapi tanah sudah mulai menyerap air
sehingga beberapa tanaman tertentu dapat tumbuh, seperti kunyit, jahe, uwi,dan
sebagainya.
6. Bulan
Enem, biasanya bertepatan dengan
bulan Oktober.
Ditandai dengan terjadinya
tumbuk yang dipercaya sebagai penanda bahwa sebentar lagi musim hujan akan
datang. Oleh karena itu, para petani khususnya di wilayah Lombok bagian utara
mulai melakukan persiapan menanam padi.Selain itu, pada bulan ini gadung mulai
tumbuh.
7. Bulan
Pituq, biasanya bertepatan jatuh pada
bulan November.
Pada bulan ini, para
petani mulai melakukan pembibitan padi untuk persiapan penanaman pada bulan
selanjutnya atau yang lebih dikenal dengan Ngampar.
8. Bulan
Baluq, biasanya bertepatan jatuh pada
bulan Desember.
Pada bulan ini para
petani mulai menanam padi yang telah dilakukan pembibitan pada bulan Pituq.
9. Bulan
Siwaq, yang pada umumnya bertepatan
jatuh pada bulan Januari.
Pada bulan ini para
petani mulai Berabuk (memupuk tanaman
padi).Guna menjaga kesuburan padi para petani tersebut.
10. Bulan
Sepulu, biasanya bertepatan pada
bulan Februari
Pada bulan ini para
petani membersihkan gulma yang mengganggu tanaman padi.Selain itu, pada bulan
ini juga terdapat kegiatan adat yang dinanti-nanti yaitu Upacara Bau Nyale yang jatuh pada tanggal 20
(dalam bulan Hijriyah) yang bertepatan dengan bulan Sepulu ini. Hal ini
merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat Sasak, khusunya yang berada di
sekitar Pantai Kaliantan (Lombok Selatan) untuk mengisi kekosongan kegiatan
yang dilakukan sementara menunggu padi yang akan memasuki masa panen.
11. Bulan Solas,
biasanya bertepatan pada bulan Maret.
Pada bulan ini para
petani melakukan perawatan terhadap padi mereka dengan melakukan penyemprotan
untuk menghilangkan hama. Penyemprotan ini dilakukan dengan cara membakar
sekam. Adapun masyarakat Sasak biasa menamakannya dengan istilah Nyempru.
12. Bulan
Due Olas, biasanya bertepatan pada
bulan April.
Petani mulai memanen
padinya.Biasanya pada bulan ini banyak masyarakat Sasak yang merariq (menikah).Karena segala
kebutuhan untuk saat ini begitu banyak tersedia.Tidak hanya itu, pada saat ini
biasanya banyak ditemukan beragam permainan, seperti gasing,kicir-kicir, dan
lain-lain.
0 komentar:
Post a Comment