Thursday, 8 January 2015

Pengolahan Kulit Dalam Buah Durian Sebagai Insektisida Nabati (antinyamuk)


Pengolahan Kulit Dalam Buah Durian Sebagai Insektisida Nabati (antinyamuk)
Pengolahan Kulit Dalam Buah Durian Sebagai Insektisida Nabati (antinyamuk) -

Pengolahan kulit dalam buah durian sebagai insektisida (antinyamuk) dilakukan selama 4 hari, yaitu dari tanggal 13-16 Maret 2011 di rumah peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan 2 kali percobaan, melalui beberapa rangkaian, sebagai berikut :
a.         Kulit durian dibersihkan untuk menghindari adanya kuman yang mengganggu.
b.        Kulit buah durian tersebut kemudian diambil kulit bagian dalamnya sebanyak 100 gram.
c.         Kulit bagian dalam yang telah diambil, dipotong kecil-kecil, pemotongan ini dilakukan untuk mempermudah penghalusan dan pencampuran dengan air dan alkohol.
d.        Kulit bagian dalam yang telah dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam blender untuk dihaluskan.
e.         Sebelum dihaluskan, tambahkan 100 ml air bersih dan 25 ml alkohol 70%
f.         Potongan kulit bagian dalam tersebut kemudian diblender hingga halus dan tercampur merata dengan air dan alkohol.
g.        Hasil yang didapat dari pemblenderan kemudian dituang ke dalam baskom yang terlebih dahulu dilapisi dengan kain ayakan.
h.        Setelah dituangkan, hasil blenderan tersebut diperas dengan kain ayakan pada baskom. Ini untuk memisahkan ampas kulit dalam buah durian yang telah diblender sebelumnya. Pemerasan ini menghasilkan 150 ml campuran.
i.          Hasil perasan kemudian disaring menggunakan penyaringan. Ini untuk mendapatkan hasil yang lebih halus lagi.
j.          Hasil penyaringan ini merupakan insektisida nabati (antinyamuk) yang sesungguhnya, yang kemudian disimpan di dalam tabung semprot untuk mempermudah saat pengujian.
1.        Pengujian Hasil Olahan Kulit Dalam Buah Durian
Pengujian ekstrak kulit dalam bagian buah durian dilaksanakan pada tanggal 17-20 Maret 2011 di rumah peneliti melalui beberapa tahap sebagai berikut :
a.         Menyiapkan kotak berukuran 50 × 50 × 50 cm.
b.        Memasukkan nyamuk 40 ekor kedalam kotak.
c.         Menyemprotkan ekstrak kulit bagian dalam buah durian yang telah dibuat ke dalam kotak.
d.        Mengamati tingkah laku nyamuk pasca penyemprotan.
2.        Hasil Pengujian Ekstrak Kulit Bagian Dalam Buah Durian
Berdasarkan pengujian insektisida nabati (antinyamuk) yang telah diamati selama 240 menit, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Pengujian Hasil Olahan
NO
PERLAKUAN
WAKTU
(Menit ke-)
TINGKAH LAKU
1.
Penyemprotan ekstrak kulit bagian dalam buah durian
15-30
Beberapa nyamuk menepi di sekitaran kotak.
45-60
 13 nyamuk mulai berjatuhan (mati)
60-120
28 nyamuk berjatuhan (mati)
120-240
Seluruh nyamuk berjatuhan (mati)

A.     PEMBAHASAN
Dari data di atas, penyemprotan insektisida nabati (antinyamuk) dari ekstrak kulit bagian dalam buah durian menunjukkan hasil yang cukup efektif. Pada menit ke-15 beberapa nyamuk mulai menepi di sekitaran kotak. Ini menunjukkan nyamuk mulai terkena efek dari insektisida nabati (antinyamuk). Keadaan ini bertahan hingga menit ke-30 sampai 40 menit. Namun ketika menjelang menit ke-45 sampai 60 menunjukkan hasil mengejutkan. Nyamuk-nyamuk mulai berjatuhan dan akhirnya mati. Ini berlanjut hingga menit 120 dan 240.
Kematian nyamuk setiap menit semakin banyak. Ini menunjukkan bahwa insektisida nabati (antinyamuk) atau ekstrak kulit dalam buah durian ternyata ampuh mengusir dan membasmi nyamuk.
Menurut  penelitian peneliti, perilaku nyamuk yang menjauh dari aroma insektisida nabati (antinyamuk) atau ekstrak kulit bagian dalam buah durian terutama disebabkan karena kulit bagian dalam buah durian mengandung minyak atsiri yang sangat menyengat dan tidak disukai nyamuk. Sebab efek minyak tersebut bisa mempengaruhi syaraf pada nyamuk. Akibat yang ditimbulkan adalah nyamuk mengalami kelabilan. Dalam uji coba ke 30-45 menit, menunjukkan nyamuk tidak langsung terbang, dan baru beberapa saat terbang setelah itu jatuh dan mati. Untuk mengetahui apakah nyamuk-nyamuk tersebut sudah benar-benar mati akibat insektisida nabati, peneliti mencoba menyentuh nyamuk tersebut dengan menggunakan pensil, ternyata nyamuk tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Berdasarkan uji laboratorium terhadap kulit bagian dalam buah durian, alkohol memang sudah terkandung dalam kulit bagian dalam buah durian sebesar 2.01%, hal ini mengakibatkan aroma minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak kulit bagian dalam buah durian semakin menyengat. Sehingga penambahan alkohol 70% mengakibatkan ekstrak kulit bagian dalam buah durian menjadi lebih cepat menguap dan beraroma lebih nenyengat. Akibatnya, alkohol yang terkandung dalam ekstrak kulit bagian dalam buah durian menjadi 72,1%.
Menurut pendapat seorang guru kimia SMAN 1 Selong (Abdul Kahar S,Pd.) penambahan alkohol ke dalam ekstrak kulit bagian dalam buah durian ini juga memiliki beberapa fungsi, yaitu
1.      memperkuat aroma kulit buah durian,
2.      mempercepat penguapan, sehingga tidak mengendap,
3.      menyegarkan aroma kulit bagian dalam buah durian,
4.      memperkuat tekanan pada saat penyemprotan ekstrak kulit bagian dalam buah durian.
Lebih lanjut, menurut asisten dosen Biokimia UGM (Jimmi Lihartanadi), kandungan alkohol maksimal yang aman untuk dihirup adalah 75%, sehingga insektisida nabati (antinyamuk) ini atau ekstrak kulit bagian dalam buah durian sangat aman untuk digunakan, karena hanya mengandung 72,1%.

0 komentar:

Post a Comment