Wednesday, 17 December 2014

Tugas Analisis Novel Pengusaha Cilik



 
Tugas Analisis Novel Pengusaha Cilik

NAMA            : ABID FATHIN ASLIM
KELAS           : XI IPS 1

RINGKASAN NOVEL PENGUSAHA CILIK
Yadi dan Ramli sejak kecil diajari hidup disiplin dan mandiri oleh kedua orang tuanya. Suatu ketika kedua anak itu berkeinginan memanfaatkan sisa – sisa bulu ayam yang selama ini dibuang percuma oleh Pak Karnadi sebagai pengusaha ayam potong. Ketika Pak Karnadi tahu bahwa bulu ayam itu menjadi bahan utama usaha wiraswasta yang dilakukan Yadi dan Ramli, sifat tamaknya mulai muncul. Ia melarang Yadi dan Ramli untuk memanfaatkan sisa – sisa bulu ayam potong yang menjadi usahanya.Apalagi usaha bulu ayam yang dilakukan Yadi dan Ramli berhasil dengan baik. Namun, Yadi dan Ramli tidak berputus asa, keduanya mencari bulu – bulu ayam di tempat pemotongan ayam yang lain. Kini, Yadi dan Ramli tidak lagi kesulitan mencari bulu ayam. Orang tua Yadi dan Ramli yang bekerja sebagai guru, mendukung penuh segala niat baik anak – anaknya. Ketika pertama kali membuat bulu ayam, mereka sangat malu menunjukkan hasil karya mereka kepada orang tua mereka.Namun, dengan niat untuk semakin memperindah dan meningkatkan kualitas bulu ayam yang mereka buat, akhirnya mereka menunjukkan hasil karyanya kepada orang tua. Kemudian Yadi dan Ramli mendapat sambutan yang positif dari orang tua mereka. Awalnya Yadi dan Ramli membuat bulu ayam sekitar 5-10 buah kemudian mereka jual dengan berkeliling di sekitar kampung. Tidak terduga, ternyata mereka mendapat respon yang positif dari warga kampung. Mereka merasa puas dengan hasil karya Yadi dan Ramli. Karena di samping kualitasnya yang bagus tetapi juga harganya yang murah dan dapat dijangkau oleh seluruh kalangan. Setelah beberapa bulan, permintaan semakin meningkat, akhirnya Yadi dan Ramli berinisiatif untuk semakin menambah produksi bulu ayam yang mereka buat dan selain menjualnya dengan berkeliling kampung,kini mereka juga menitipnya di kios – kios tetangga. Pendapatan yang mereka peroleh setiap harinya terus mengalami peningkatan. Dengan hasil menjual bulu ayam ini, mereka dapat membantu meringankan beban orang tua. Orang tua mereka sangat bangga memiliki anak seperti Yadi dan Ramli. Karena di usia yang masih sangat muda, mereka dapat menghasilkan uang sendiri dan membantu meringankan beban orang tua.


UNSUR-UNSUR INTRINSIK NOVEL
a.      Tema:
No.
Tema
Pembuktian
1
Sikap Kreatif adalah jalan menuju sukses

Hal. 10 “Bagaimana kalau bulu – bulu itu kita manfaatkan?Bulu – bulu itu diolah, kita jadikan barang yang bermanfaat.Hasilnya kita jual, “kata Yadi bersemangat”.

b.      Penokohan:
No.
Nama Tokoh
Watak Tokoh
Pembuktian
1
Yadi
Baik, penyayang,penolong
Hal.59 “Yadi memandang Ramli, sesaat hatinya iba. Bagaimanapun juga saudara kembarnya ini amat dicintainya,hatinya tidak bisa membiarkan saudaranya kesusahan sendiri”.

2
Ramli
 Sabar dan teliti
Hal. 33
“Sabar…, yang aku jahit harus panjang. Ini tidak mudah karena bulu – bulunya lebih halus sehingga mudah bergerak. Kalau kurang teliti bisa terjahit bulunya.”

c.       Teknik Pendeskripsian Tokoh:
No.
Teknik Pendeskripsian Tokoh
Pembuktian
1
Penggambaran oleh tokoh lain melalui cerita
Hal. 16Dia tidak pernah menyerah untuk berkeliling menjual bulu ayam itu. Meskipun panas dan hujan selalu ia dapatkan selama perjalanan”
2
Penggambaran jalan pikiran tokoh
Hal. 49Sabar Dik…Semuanya butuh pengorbanan. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras”
3
Penggambaran fisik dan perilaku tokoh
Hal. 50Sesekali waktu Yadi mengganggu kakaknya dengan humor – humor yang sering ia dengar dari teman – temannya, tawanya yang sedikit aneh membuat suasana sedikit gaduh”

d.      Sudut Pandang:
No.
Sudut Pandang yang digunakan
Pembuktian
1
Orang ketiga sebagai pelaku utama
Hal.11Yadi mengerutkan dahinya karena tidak menegerti ucapan saudara kembarnya itu




e.       Amanat:
No.
Amanat
Pembuktian
1
Kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan.Sikap kreatif adalah salah satu sikap yang dapat membantu kita meraih kesuksesan. Dengan memiliki sikap kreatif kita dapat menghasilkan sesuatu yang sangat berharga dan dapat membantu kita menghasilkan uang. Dengan demikian, kita dapat membantu meringankan beban  orang tua dan membuatnya bangga dengan kehadiran kita.

Hal. 10 “Bagaimana kalau bulu – bulu itu kita manfaatkan?Bulu – bulu itu diolah, kita jadikan barang yang bermanfaat.Hasilnya kita jual, “kata Yadi bersemangat”.
2
Jangan mudah berputus asa. Sikap sabar dan pantang menyerah adalah kunci kesuksesan

Hal. 49Sabar Dik…Semuanya butuh pengorbanan. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras”
3
Bersyukuralah dengan apa yang sudah kita miliki. Karena dengan bersyukur nikmat akan terus bertambah dari Tuhan.

Hal.47 “Sudahlah,tidak perlu berjanji segala.Yang penting kalian selalu bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah.Menerimanya dengan berbaik sangka,” kata ibu.”Ya,Bu, terima kasih atas nasihat dan dukungan Ibu serta Ayah”.



f.       Nilai-nilai Kehidupan:
No.
Nilai-nilai Kehidupan yang Terkandung
Pembuktian
1
Nilai moral (Terkandung nilai moral yang baik yaitu meskipun kemoceng buatan Yadi dan Ramli tidak begitu bagus pada awalnya, namun, ayah dan  ibu tetap menghargai hasil karya anak – anaknya)
Hal. 27 “Bagus…kalian membuatnya dengan sangat bagus,”jawab ibu sambil tersenyum.”Kalian akan memasarkannya?,”kata ayah kagum. Kalau memungkinkan, Ayah, siapa tahu hasil kerajinan kami ini akan membawa keuntungan,”kata Ramli. Namun, kalau boleh ayah sarankan sebaiknya kayu untuk pegangannya diganti”kata ayah.
2
Nilai sosial (Terkandung nilai sosial yaitu Bang Isur mau mengantarkan Yadi dan Ramli untuk mengambil kayu rotan di Tangerang)
Hal. 38Itu bukan apa – apa,saya senang kalau membantu orang yang memerlukan,” jawab Isur,penjual minuman dingin. “.
3
Nilai agama (Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yaitu kita harus banyak bersyukur dan tidak menyombongkan diri)
Hal. 47 “Sudahlah,tidak perlu berjanji segala.Yang penting kalian selalu bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah.Menerimanya dengan berbaik sangka,” kata ibu.”Ya,Bu, terima kasih atas nasihat dan dukungan Ibu serta Ayah”.




Kaitan nilai kehidupan di novel dengan kehidupan sehari – hari :
1.      Ketika kita dihadapi oleh suatu keadaan yang tidak menyenangkan, maka sikap sabar dan pantang menyerah adalah senjata ampuh yang perlu ada dalam diri kita. Dengan memiliki sikap sabar dan pantang menyerah kita bisa kuat menghadapi masalah yang menghampiri kita. Misalnya ketika kita sudah bekerja keras untuk belajar, kemudian hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Maka , kita harus sabar dan tidak berputus asa untuk belajar lagi.Demi tercapainya cita cita yang kita inginkan.
2.      Ketika sesuatu yang kita harapkan tidak tercapai sesuai dengan keinginan kita, maka sikap syukur dan ikhlas menerima yang terjadi adalah sikap yang sangat baik. Misalnya ketika hasil dagangan kita sedang mengalami sedikit pemasukan, maka sikap ikhlas dan bersyukur adalah sikap yang sangat baik menyikapi semua itu. Dengan ikhlas menerima segala yang terjadi dan bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada kita. InsyaAllah  akan ada nikmat yang lebih besar menghampiri kita.
3.      Sikap saling mengahargai adalah sikap yang sangat terpuji. Orang akan sangat bangga apabila ia dihargai terlebih suatu hasil karyanya. Contoh konkretnya saja dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya ketika ada teman kita membuat suatu kerajinan yang sangat indah kemudian kita memuji hasil karyanya, alangkah bangganya teman kita. Itu tandanya kita menghargai hasil karyanya.

0 komentar:

Post a Comment