NAMA : ABID FATHIN ASLIM
KELAS : XI IPS 1
RINGKASAN
NOVEL PENGUSAHA CILIK
Yadi
dan Ramli sejak kecil diajari hidup disiplin dan mandiri oleh kedua orang
tuanya. Suatu ketika kedua anak itu berkeinginan memanfaatkan sisa – sisa bulu
ayam yang selama ini dibuang percuma oleh Pak Karnadi sebagai pengusaha ayam
potong. Ketika Pak Karnadi tahu bahwa bulu ayam itu menjadi bahan utama usaha
wiraswasta yang dilakukan Yadi dan Ramli, sifat tamaknya mulai muncul. Ia
melarang Yadi dan Ramli untuk memanfaatkan sisa – sisa bulu ayam potong yang
menjadi usahanya.Apalagi usaha bulu ayam yang dilakukan Yadi dan Ramli berhasil
dengan baik. Namun, Yadi dan Ramli tidak berputus asa, keduanya mencari bulu –
bulu ayam di tempat pemotongan ayam yang lain. Kini, Yadi dan Ramli tidak lagi
kesulitan mencari bulu ayam. Orang tua Yadi dan Ramli yang bekerja sebagai
guru, mendukung penuh segala niat baik anak – anaknya. Ketika pertama kali
membuat bulu ayam, mereka sangat malu menunjukkan hasil karya mereka kepada
orang tua mereka.Namun, dengan niat untuk semakin memperindah dan meningkatkan
kualitas bulu ayam yang mereka buat, akhirnya mereka menunjukkan hasil karyanya
kepada orang tua. Kemudian Yadi dan Ramli mendapat sambutan yang positif dari
orang tua mereka. Awalnya Yadi dan Ramli membuat bulu ayam sekitar 5-10 buah
kemudian mereka jual dengan berkeliling di sekitar kampung. Tidak terduga,
ternyata mereka mendapat respon yang positif dari warga kampung. Mereka merasa
puas dengan hasil karya Yadi dan Ramli. Karena di samping kualitasnya yang
bagus tetapi juga harganya yang murah dan dapat dijangkau oleh seluruh
kalangan. Setelah beberapa bulan, permintaan semakin meningkat, akhirnya Yadi
dan Ramli berinisiatif untuk semakin menambah produksi bulu ayam yang mereka
buat dan selain menjualnya dengan berkeliling kampung,kini mereka juga
menitipnya di kios – kios tetangga. Pendapatan yang mereka peroleh setiap
harinya terus mengalami peningkatan. Dengan hasil menjual bulu ayam ini, mereka
dapat membantu meringankan beban orang tua. Orang tua mereka sangat bangga
memiliki anak seperti Yadi dan Ramli. Karena di usia yang masih sangat muda,
mereka dapat menghasilkan uang sendiri dan membantu meringankan beban orang
tua.
UNSUR-UNSUR INTRINSIK
NOVEL
a.
Tema:
No.
|
Tema
|
Pembuktian
|
1
|
Sikap Kreatif adalah jalan menuju
sukses
|
Hal. 10 “Bagaimana kalau bulu – bulu itu kita
manfaatkan?Bulu – bulu itu diolah, kita jadikan barang yang
bermanfaat.Hasilnya kita jual, “kata Yadi bersemangat”.
|
b.
Penokohan:
No.
|
Nama Tokoh
|
Watak Tokoh
|
Pembuktian
|
1
|
Yadi
|
Baik, penyayang,penolong
|
Hal.59 “Yadi memandang Ramli,
sesaat hatinya iba. Bagaimanapun juga saudara kembarnya ini amat
dicintainya,hatinya tidak bisa membiarkan saudaranya kesusahan sendiri”.
|
2
|
Ramli
|
Sabar
dan teliti
|
Hal. 33
“Sabar…, yang aku jahit harus panjang.
Ini tidak mudah karena bulu – bulunya lebih halus sehingga mudah bergerak.
Kalau kurang teliti bisa terjahit bulunya.”
|
c.
Teknik
Pendeskripsian Tokoh:
No.
|
Teknik Pendeskripsian
Tokoh
|
Pembuktian
|
1
|
Penggambaran oleh tokoh lain
melalui cerita
|
Hal. 16 “Dia tidak pernah menyerah untuk berkeliling menjual
bulu ayam itu. Meskipun panas dan hujan selalu ia dapatkan selama perjalanan”
|
2
|
Penggambaran jalan pikiran tokoh
|
Hal. 49 “Sabar Dik…Semuanya butuh pengorbanan. Tidak ada
kesuksesan tanpa kerja keras”
|
3
|
Penggambaran fisik dan perilaku
tokoh
|
Hal. 50 “Sesekali waktu Yadi mengganggu kakaknya dengan humor – humor yang
sering ia dengar dari teman – temannya, tawanya yang sedikit aneh membuat
suasana sedikit gaduh”
|
d.
Sudut
Pandang:
No.
|
Sudut
Pandang yang digunakan
|
Pembuktian
|
1
|
Orang
ketiga sebagai pelaku utama
|
Hal.11 “Yadi mengerutkan dahinya karena tidak menegerti
ucapan saudara kembarnya itu”
|
|
|
|
e.
Amanat:
No.
|
Amanat
|
Pembuktian
|
1
|
Kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk mencapai
kesuksesan.Sikap kreatif adalah salah satu sikap yang dapat membantu kita
meraih kesuksesan. Dengan memiliki sikap kreatif kita dapat menghasilkan
sesuatu yang sangat berharga dan dapat membantu kita menghasilkan uang.
Dengan demikian, kita dapat membantu meringankan beban orang tua dan membuatnya bangga dengan
kehadiran kita.
|
Hal. 10 “Bagaimana kalau bulu – bulu itu kita
manfaatkan?Bulu – bulu itu diolah, kita jadikan barang yang
bermanfaat.Hasilnya kita jual, “kata Yadi bersemangat”.
|
2
|
Jangan mudah berputus asa. Sikap sabar
dan pantang menyerah adalah kunci kesuksesan
|
Hal. 49 “Sabar Dik…Semuanya butuh pengorbanan. Tidak ada
kesuksesan tanpa kerja keras”
|
3
|
Bersyukuralah dengan apa yang
sudah kita miliki. Karena dengan bersyukur nikmat akan terus bertambah dari
Tuhan.
|
Hal.47 “Sudahlah,tidak perlu
berjanji segala.Yang penting kalian selalu bersyukur atas anugerah yang
diberikan Allah.Menerimanya dengan berbaik sangka,” kata ibu.”Ya,Bu, terima
kasih atas nasihat dan dukungan Ibu serta Ayah”.
|
f.
Nilai-nilai
Kehidupan:
No.
|
Nilai-nilai
Kehidupan yang Terkandung
|
Pembuktian
|
1
|
Nilai
moral (Terkandung nilai moral yang baik yaitu meskipun kemoceng buatan Yadi dan Ramli tidak begitu bagus
pada awalnya, namun, ayah dan ibu
tetap menghargai hasil karya anak – anaknya)
|
Hal. 27 “Bagus…kalian membuatnya dengan sangat
bagus,”jawab ibu sambil tersenyum.”Kalian akan memasarkannya?,”kata ayah
kagum. Kalau memungkinkan, Ayah, siapa tahu hasil kerajinan kami ini akan
membawa keuntungan,”kata Ramli. Namun, kalau boleh ayah sarankan sebaiknya
kayu untuk pegangannya diganti”kata ayah.
|
2
|
Nilai
sosial (Terkandung nilai sosial yaitu Bang Isur mau mengantarkan Yadi dan Ramli untuk mengambil kayu rotan
di Tangerang)
|
Hal. 38 “Itu bukan apa – apa,saya senang kalau membantu orang
yang memerlukan,” jawab Isur,penjual minuman dingin.
“.
|
3
|
Nilai
agama (Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yaitu kita harus banyak bersyukur dan tidak menyombongkan diri)
|
Hal.
47 “Sudahlah,tidak perlu
berjanji segala.Yang penting kalian selalu bersyukur atas anugerah yang
diberikan Allah.Menerimanya dengan berbaik sangka,” kata ibu.”Ya,Bu, terima
kasih atas nasihat dan dukungan Ibu serta Ayah”.
|
|
|
|
Kaitan
nilai kehidupan di novel dengan kehidupan sehari – hari :
1. Ketika
kita dihadapi oleh suatu keadaan yang tidak menyenangkan, maka sikap sabar dan
pantang menyerah adalah senjata ampuh yang perlu ada dalam diri kita. Dengan
memiliki sikap sabar dan pantang menyerah kita bisa kuat menghadapi masalah
yang menghampiri kita. Misalnya ketika kita sudah bekerja keras untuk belajar,
kemudian hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Maka
, kita harus sabar dan tidak berputus asa untuk belajar lagi.Demi tercapainya
cita cita yang kita inginkan.
2. Ketika
sesuatu yang kita harapkan tidak tercapai sesuai dengan keinginan kita, maka
sikap syukur dan ikhlas menerima yang terjadi adalah sikap yang sangat baik.
Misalnya ketika hasil dagangan kita sedang mengalami sedikit pemasukan, maka
sikap ikhlas dan bersyukur adalah sikap yang sangat baik menyikapi semua itu.
Dengan ikhlas menerima segala yang terjadi dan bersyukur atas apa yang Tuhan
berikan kepada kita. InsyaAllah akan ada
nikmat yang lebih besar menghampiri kita.
3. Sikap saling mengahargai adalah sikap yang sangat
terpuji. Orang akan sangat bangga apabila ia dihargai terlebih suatu hasil
karyanya. Contoh konkretnya saja dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya ketika
ada teman kita membuat suatu kerajinan yang sangat indah kemudian kita memuji
hasil karyanya, alangkah bangganya teman kita. Itu tandanya kita menghargai
hasil karyanya.
0 komentar:
Post a Comment