Mari Jadikan Anak Indonesia Anak-Anak Generasi Emas - Tanggal 23 Juli setiap tahun diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Anak Nasional ( HAN ). Peringatan HAN dicanangkan pertamakali pada tahun 1986 oleh presiden Soeharto, setelah ditetapkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tentang hari anak nasional.
Mari Jadikan Anak Indonesia Anak-Anak Generasi Emas |
Peringatan ini dimaksudkan dalam rangka pembinaan generasi penerus da ntuk mewujudkan kesejahteraan anak. Peringatan HAN bermula dari sebuah gagasan maju yang berkeinginan melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa, bergembira, bermain dan ceria. Menurut YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia), peringatan HAN sebagai momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa membeda-bedakan atau diskriminatif, memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya. Peringatan HAN juga untuk mnggugah dan meningkatkan kesadaran anak akan hak, kewajiban, tanggung jawabnya kepada orang tua,masyarakat, serta bangsa dan negara.
aku bangga menjadi anak Indonesia |
Anak merupakan aset bangsa yang sangat menentukan wujud dan kehidupan suatu bangsa pada masa depan. Baik buruknya perjalanan bangsa kita ke depan akan sangat ditentukan oleh bagaimana anak-anak bangsa saat ini. Oleh karena itu, anak-anak penerus bangsa ini harus berkualitas. Agar generasi bangsa kita berkualitas, maka dari sejak dinianak diberi bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa, dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang mnjadi manusia yang berbudi pekerti luhur,bersusila,cerdas, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Anak-anak Indonesia saat ini merupakan generasi emas bangsa yang akan berperan pada saat Republik indonesia berusia 100 tahun tau yang sering disebut dengan Indonesia Emas. Pada saat Indonesia berusia 100 tahun nanti, Indonesia memiliki bonus demografi. Menurut data Badan Statistik 2011, jumlah anak Indonesia pada tahun 2010 yang berusia 0 sampai 9 tahun sekitar 45,93 juta jiwa dan yang berusia 10 sampai 19 tahun sekitar 43,55 juta jiwa. Hal ini berarti nanti ketika usia kemerdekaan Indonesia telah genap 100 tahun, yaitu pada tahun 2045, anak yang sekarang berusia 0 sampai 9 tahun akan berusia 35 sampai 44 tahun dan yang berusia 10 sampai 19 tahun kan berusia 45 sampai 54 tahun. Hal ini berarti pada tahun 2045 nanti, bangsa kita akan memiliki sumber daya produktif yang melimpah yaitu sekiar 89,48 uta jiwa.Hal ini merupakan salah satu keunggulan Negara Republik Indonesia. Sumber daya produktif itu diharapkan memiliki kompetensi untuk hidup pada masa itu. Kompetensi yang perlu mereka mili yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi sikap yang perlu dimiliki oleh manusia Indonesia yaitu sikap yang mencerminkan pribadi yang beriman,berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar,serta dunia dan peradabannya. Sedangkan kompetensi keterampilan yang perlu dimiliki yaitu, memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkrit, dan kompetensi pengetahuan yang perlu dimiliki yaitu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan berwawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Jika mereka memiliki kemampuan seperti di atas, maka mereka akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa dan sebaliknya jika mereka tidak kompeten maka mereka hanya akan menjadi beban bagi pembangunan.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan agar anak-anak Indonesia siap menjadi generasi emas. 1. Meningkatkan kualitas pendidikan 2. Melindungi anak dari berbagai bentuk kejahatan 3. Meningkatkan perhatian pemerintah terhadap tumbuh dan kembang anak 4. Menjadikan diri sahabat bagi anak
1. Meningkatkan kualitas pendidikan
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama anatara keluarga,masyarakat dan pemerintah. Pendidikan pertama dan utama berlangsung di lingkungan keluarga. Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan sangat berpengaruh pada perkembangan pribadi dan sosial anak. Keluarga merupakan peletak dasar baik buruknya perilaku seorang anak. Selain keluarga, pendidikan juga merupakan tanggungjawab masyarakat. Masayarakat hendaknya mampu memberikan pengaruh positig terhadap tumbuh dan kembang anak. Setelah anak memperoleh pengaruh dari lingkungan keluarga dan masyarakat, maka selanjutnya mereka akan dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Sekolah yang merupakan lembaga formal yang dikelola oleh pemerintah harus ditingkatkan terus mutunya sehingga dapat memberikan dampak yang bagus terhadap kualitas manusia Indonesia.Sekolah hendaknya mampu mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan oleh manusia Indonesia untuk menyongsong era Indonesia emas.
2. Melindungi Anak dari Berbagai Bentuk Kejahatan
Seperti yang kita lihat, kita dengar dan kita baca baik di media cetak maupun media elektronik, bahkan mungkin kita saksikan secara langsung dengan mata kepala kita sendiri, banyak sekali kasus-kasus kekerasan yang menimpa anak. Berbagai persoalan itu terus meningkat secara signifikan.Kasus kekerasan pada anak, moralitas, penyelewengan hak anak dan diskriminasi pada nak terus berjalan tanpa hambatan. Oleh karena itu harus di stop. Khusus untuk menghindarkan anak dari kasus kekerasan seksual, beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu, 1. berikan pendidikan seksual yang benar pada anak sejak dini 2. bila terpaksa menitip anak, lebih baik dititip kepada kenalan wanita 3. biasakan anak untuk bercerita aktivitasnya sehari-hari dan 4. perhatikan daerah sekitar alat kelamin anakvketika sedang memandikannya.
3. Meningkatkan perhatian pemerintah terhadap tumbuh dan kembang anak
Peran pemerintah dalam menjamin tumbuh dan kembang anak masih sangat diperlukan. Agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga bisa menjadi generasi emas, maka beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah yaitu : harus menjamin supaya nak-anak mendapatkan gizi yang ckup, mendapatkan pendidikan yang berkualitas, mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, mendapatkan perlindungan, tidur di rumah yang layak, dan memiliki identitas yang jelas.
4. Menjadikan diri sebaga sahabat bagi anak
Sahabat menyimpan makna saling mengasihi,saling berbagi, dan saling memperhatikan dalam kesetaraan. Menjadikan diri sahabat bagi anak merupakan tindakan sederhana tetapi memberikan dampak besar. Kita bisa mengetahui permasalahan anak dan memberikan solusi dengan cra bersahabat dengan anak-anak, bukan hanya mengamati dari jauh. Kita mau meluangkan waktu untuk menjadi teman curhat, bermain bersama, bersentuhan langsung, dan menyediakan waktu bagi anak.
jadikan diri teman curhat bagi anak |
Hal tersebut merupakan hal yang kecil, yang kita semuanya dapat melakukannya namun akan memiliki dampak positif yang luar biasa terhadap tumbuh dan kembang anak.
Semoga bermanfaat readers :)
0 komentar:
Post a Comment