Friday, 3 December 2021

Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan Cara Merefleksikan Kalimat Puisi

Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan Cara Merefleksikan Kalimat Puisi - Salah satu materi yang akan dipelajari dalam materi sekolah adalah puisi. Tentu kalian sudah mengetahui atau sering mendengar puisi. Namun, dalam beberapa praktiknya kalian belum tentu memahami apa makna tersirat yang terkandung dalam puisi. Karena akan ada banyak kalimat-kalimat simbolik dan penuh imajinasi yang terdapat dalam bait.


Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan Cara Merefleksikan Kalimat Puisi



Agar pemahaman kalian mengenai puisi semakin bagus, maka pada kesempatan ini saya akan memberikan Pengerian Puisi, Contoh Puisi, dan Cara Merefleksikan Kalimat Puisi. Dengan rajin berlatih tentu kalian akan semakin menemukan kemampuan terbaik kalian khususnya dalam materi puisi. Berikut Pengerian Puisi, Contoh Puisi, dan Cara Merefleksikan Kalimat Puisi.


Pengertian Puisi


Pada pelajaran yang lalu, kamu telah belajar mengenal salah satu bentuk karya sastra, yaitu pantun. Karya sastra tidak hanya pantun saja tetapi bermacam-macam, di antaranya gurindam, karmina, drama, dan puisi. Dalam pelajaran ini, kamu akan belajar dan mengenal puisi.


Meskipun pantun dan puisi sama-sama merupakan karya sastra, namun ada perbedaan di antara keduanya. Perbedaan tersebut sebagai berikut


Pantun  :


a. Setiap baitnya terdiri atas baris-baris,  misalnya pantun dua baris.

b. Terdapat jumlah suku kata dalam setiap barisnya, yaitu antara delapan hingga sepuluh.

c. Terdapat dua bagian yaitu sampiran 

d. Skema rima atau sajak dalam pantun  adalah a-a-b-b. 


Puisi  :


a. Tidak terkait oleh baris-baris.

b. Tidak ada batasan jumlah suku kata.

c. Tidak mengenal sampiran, kesedan isi. luruhan barisnya merupakan isi.

d. Dalam puisi lama juga dikenal rima dan sajak, tetapi dalam perkembangannya puisi modern lebih                menganut  asas kebebasan dalam bersajak



Merefleksi Isi Puisi


Merefleksi adalah mencerminkan kata atau ucapan seseorang. Merefleksi isi puisi ialah mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi. Dapat diartikan pula memahami makna puisi.


Makna atau isi puisi seringkali disampaikan secara tersirat dan bukan secara terangterangan. Terkadang seorang penyair menggunakan kata-kata simbolik atau ungkapan tertentu dalam menyampaikan isi atau pesan suatu puisi. Hal ini membuat puisi terkadang sulit untuk dipahami. Akan tetapi, hal tersebut juga menjadikan puisi lebih indah. Bagi pecinta puisi, keindahan kata-kata dalam puisi dapat memunculkan perasaan atau emosi
tertentu. Namun, puisi tidak harus selalu menggunakan kata-kata yang berbelit-belit. 


Dalam memahami makna puisi diperlukan kejelian dan kecermatan dalam membaca kata-kata dalam puisi. Bahasa yang digunakan seringkali berbeda dengan bahasa seharihari dengan pemilihan kata yang tepat, tersusun indah serta bermakna kuat.



Perhatikan penggalan puisi berikut! Bacalah dengan sungguh-sungguh dan diskusikan dengan teman sebangku tentang maksud ungkapannya!


a. Bila cinta memanggilmu, ikutlah dia. Walaupun jalannya terjal penuh liku. Bila sayapnya merengkuhmu, pasrahlah. Walau pedang di sela sayap itu melukaimu. (Kahlil Gibran, "Bahasa Cinta")


b. Dalam kesunyian aku meratap, dalam keramaian aku mengeluh. Meratapi jalan terjal penuh liku. Kabut gelap mengusik jiwa letihku. Sunyi-sepi-aku bosan.


Meskipun terkadang isi puisi diungkapkan secara tersirat oleh pengarangnya, kamu dapat menduga atau menafsirkan isinya dengan melihat judul puisi.


Bacalah puisi berikut dan pahamilah tiap kata-katanya!



Mentari tajam menyentuh
Menjemput kalbu berpasrah mengeluh
Desah-resah-gelisah terengkuh
Luka mengoyak-rasa pun terbunuh


             Mentari membelai angkuh
             Sapanya lukiskan kemenangan gaduh
             Sorak tawa terderai bergemuruh  
             Mengiris perih jiwa mengaduh


Mentari enggan menjauh
Memaksa bumi makin melepuh
Lara sanubari tak jua sembuh
Erang hati pilu menyeluruh



Berikut contoh puisi beserta cara menemukan refleksinya


Penjual Sayur…



Aku tahu kau sangat lelah

Bekerja dari pagi sampai petang

Tanpa kenal waktu

Ketika mentari terbenam

Kau tinggalkan pasar

Dengan buah tangan

Kau bawakan untuk anak-anakmu

Penjual sayur…

Dengan senyum ramahmu

Kau penuhi kebutuhan hidupku

Terima kasih … sayurmu



Ryan Puspa (Bobo, No. 47 Tahun XXXIV, 1 Maret 2007)


Pada puisi "Penjual Sayur", penyair mengungkapkan kekagumannya terhadap penjual sayur yang bekerja sepanjang hari dan tanpa mengenal waktu. Meskipun merasa lelah, penjual sayur tetap tersenyum ramah dalam melayani. Kekaguman dan ungkapan penyair diungkapkan lewat kalimat berikut.



Aku tahu kau sangat lelah

Bekerja dari pagi sampai petang

Tanpa kenal waktu

Dengan senyum ramahmu

Kau penuhi kebutuhan hidupku

Terima kasih … sayurmu



Semoga contoh puisi di atas disertai contoh merefleksikannya semakin membuat kalian paham apa itu pengertian puisi, contoh-contoh puisi, dan bagaimana cara merefleksikan puisi. Terimakasih telah membaca Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan Cara Merefleksikan Kalimat Puisi.

0 komentar:

Post a Comment