Lanjutan Nilai Nilai yang Terkandung dalam Novel Laskar Pelangi 2015 -
- Nilai Kesopanan
Sopan-santun adalah suatu prilaku terpuji yang harus dimiliki oleh setiap
insan. Dengan adanya prilaku sopan diharapkan mampu menghiasi setiap lika-liku
kehidupan. Selain itu juga diharapkan dapat menjaga kerukunan sehingga dapat
tercipta kehidupan yang aman dan tentram.
Nilai kesopanan dapat didapatkan dari apa yang dituangkan Andrea Hirata
dalam novel Laskar Pelangi. Nilai kesopanan yang ditunjukkan dapat terlihat
dari kutipan paragraf berikut :
Setelah memuat belanjaan ke atas bak sebuah mobil pikap, pria bertulang
besi tadi menerima sejumlah uang. Ia mengucapkan terima kasih dengan menunduk
sopan lalu kembali ke tokonya (Hiarata, 2005:456 ).
Dari petikan paragrap di atas dapat terlihat bahwa tokoh pria bertulang
besi memiliki prilaku yang sopan dan santun. Hai
itu terlihat dari prilaku tokoh ketika menerima uang imbalan.
Nilai kesopanan seperti itulah yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca. Karena dengan tetap berlaku sopan terhadap sesama, niscaya pergaulan
tidak akan pernah dekat dengan yang namanya perselisihan. Dengan begitu akan
tumbuh ikatan persaudaraan yang tentunya akan menciptakan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa.
- Nilai Tolong-Menolong
Tolong-menolong
berarti suatu sikap yang mendorong pribadi seseorang untuk mau membantu
meringankan beban orang lain. Sikap itu berlandaskan pada ketulusan hati
seseorang tanpa mengharap imbalan/balasan. Novel Laskar Pelangi begitu banyak
mengajarkan nilai tolong-menolong antarsesama. Tolong-menolong senantiasa
dilakukan untuk dapat membantu menyelesaikan masalah seseorang sehingga beban
mereka menjadi ringan.
Novel Laskar Pelangi
memaparkan nilai tolong-menolong dalam kutipan seperti di bawah ini :
Aku pernah membaca
kisah tentang wanita yang membelah batu karang untuk mengalirkan air, wanita
yang menenggelamkan diri belasan tahun sendirian di tengah rimba untuk
menyelamatkan beberapa keluarga orang utan, atau wanita yang berani mengambil
resiko tertular virus ganas demi menyembuhkan penyakit seorang anak yang sama
sekali tak dikenalnya nun jauh di Somalia.(Hirata,2005:29).
Dari kutipan di atas,
sangat jelas tokoh Aku menceritakan tentang seorang wanita yang memiliki sifat
penolong yang luar biasa. Kegigihan wanita tersebut dalam menolong sesama
digambarkan pengarang di dalam novelnya untuk memaparkan betapa pentingnya
nilai tolong-menolong dalam menjalani kehidupan. Tokoh Wanita sadar bahwa
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Sebaliknya,
manusia membutuhkan orang lain untuk membantu dan dibantu. Di dalam kutipan
juga terlihat bahwa tokoh Wanita tidak hanya suka menolong terhadap sesama
manusia tetapi juga dengan makhluk hidup lainnya yang dalam hal ini adalah
orang utan. Sang wanita sadar bahwa menolong tidak terbatas untuk manusia saja,
tetapi juga makhluk hidup lain seperti binatang juga perlu untuk mendapatkan
pertolongan.
0 komentar:
Post a Comment