Pengolahan Kulit Dalam Buah Durian Sebagai Insektisida Nabati (antinyamuk) |
Pengolahan kulit dalam buah durian
sebagai insektisida (antinyamuk) dilakukan selama 4 hari, yaitu dari tanggal 13-16
Maret 2011 di rumah peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan 2
kali percobaan, melalui beberapa rangkaian, sebagai berikut :
a.
Kulit durian
dibersihkan untuk menghindari adanya kuman yang mengganggu.
b.
Kulit buah durian tersebut kemudian diambil
kulit bagian dalamnya sebanyak 100 gram.
c.
Kulit bagian dalam yang telah diambil,
dipotong kecil-kecil, pemotongan ini dilakukan untuk mempermudah penghalusan
dan pencampuran dengan air dan alkohol.
d.
Kulit bagian dalam yang telah
dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam blender untuk dihaluskan.
e.
Sebelum dihaluskan, tambahkan 100 ml air
bersih dan 25 ml alkohol 70%
f.
Potongan kulit bagian dalam tersebut
kemudian diblender hingga halus dan tercampur merata dengan air dan alkohol.
g.
Hasil yang didapat dari pemblenderan
kemudian dituang ke dalam baskom yang terlebih dahulu dilapisi dengan kain
ayakan.
h.
Setelah dituangkan, hasil blenderan
tersebut diperas dengan kain ayakan pada baskom. Ini untuk memisahkan ampas
kulit dalam buah durian yang telah diblender sebelumnya. Pemerasan ini
menghasilkan 150 ml campuran.
i.
Hasil perasan kemudian disaring
menggunakan penyaringan. Ini untuk mendapatkan hasil yang lebih halus lagi.
j.
Hasil penyaringan ini merupakan insektisida
nabati (antinyamuk) yang sesungguhnya, yang kemudian disimpan di dalam tabung
semprot untuk mempermudah saat pengujian.
1.
Pengujian Hasil Olahan Kulit Dalam Buah
Durian
Pengujian ekstrak
kulit dalam bagian buah durian dilaksanakan pada tanggal 17-20 Maret 2011 di
rumah peneliti melalui beberapa tahap sebagai berikut :
a.
Menyiapkan kotak berukuran 50 × 50 × 50
cm.
b.
Memasukkan nyamuk 40 ekor kedalam kotak.
c.
Menyemprotkan ekstrak kulit bagian dalam
buah durian yang telah dibuat ke dalam kotak.
d.
Mengamati tingkah laku nyamuk pasca
penyemprotan.
2.
Hasil Pengujian Ekstrak Kulit Bagian
Dalam Buah Durian
Berdasarkan pengujian
insektisida nabati (antinyamuk) yang telah diamati selama 240 menit, didapatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Pengujian Hasil Olahan
NO
|
PERLAKUAN
|
WAKTU
(Menit ke-)
|
TINGKAH LAKU
|
1.
|
Penyemprotan ekstrak kulit bagian
dalam buah durian
|
15-30
|
Beberapa nyamuk menepi di sekitaran kotak.
|
45-60
|
13 nyamuk mulai
berjatuhan (mati)
|
||
60-120
|
28 nyamuk berjatuhan (mati)
|
||
120-240
|
Seluruh nyamuk berjatuhan (mati)
|
A. PEMBAHASAN
Dari data di atas,
penyemprotan insektisida nabati (antinyamuk) dari ekstrak kulit bagian dalam
buah durian menunjukkan hasil yang cukup efektif. Pada menit ke-15 beberapa
nyamuk mulai menepi di sekitaran kotak. Ini menunjukkan nyamuk mulai terkena
efek dari insektisida nabati (antinyamuk). Keadaan ini bertahan hingga menit
ke-30 sampai 40 menit. Namun ketika menjelang menit ke-45 sampai 60 menunjukkan
hasil mengejutkan. Nyamuk-nyamuk mulai berjatuhan dan akhirnya mati. Ini
berlanjut hingga menit 120 dan 240.
Kematian nyamuk
setiap menit semakin banyak. Ini menunjukkan bahwa insektisida nabati (antinyamuk)
atau ekstrak kulit dalam buah durian ternyata ampuh mengusir dan membasmi
nyamuk.
Menurut penelitian
peneliti, perilaku nyamuk yang menjauh dari aroma insektisida nabati (antinyamuk)
atau ekstrak kulit bagian dalam buah durian terutama disebabkan karena kulit
bagian dalam buah durian mengandung minyak atsiri yang sangat menyengat dan
tidak disukai nyamuk. Sebab efek minyak tersebut bisa mempengaruhi syaraf pada
nyamuk. Akibat yang ditimbulkan adalah nyamuk mengalami kelabilan. Dalam uji
coba ke 30-45 menit, menunjukkan nyamuk tidak langsung terbang, dan baru
beberapa saat terbang setelah itu jatuh dan mati. Untuk mengetahui apakah
nyamuk-nyamuk tersebut sudah benar-benar mati akibat insektisida nabati,
peneliti mencoba menyentuh nyamuk tersebut dengan menggunakan pensil, ternyata
nyamuk tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Berdasarkan uji
laboratorium terhadap kulit bagian dalam buah durian, alkohol memang sudah
terkandung dalam kulit bagian dalam buah durian sebesar 2.01%, hal ini
mengakibatkan aroma minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak kulit bagian
dalam buah durian semakin menyengat. Sehingga penambahan alkohol 70%
mengakibatkan ekstrak kulit bagian dalam buah durian menjadi lebih cepat
menguap dan beraroma lebih nenyengat. Akibatnya, alkohol yang terkandung dalam
ekstrak kulit bagian dalam buah durian menjadi 72,1%.
Menurut pendapat
seorang guru kimia SMAN 1 Selong (Abdul Kahar S,Pd.) penambahan alkohol ke
dalam ekstrak kulit bagian dalam buah durian ini juga memiliki beberapa fungsi,
yaitu
1. memperkuat aroma kulit buah durian,
2. mempercepat penguapan, sehingga tidak mengendap,
3. menyegarkan aroma kulit bagian dalam buah durian,
4. memperkuat tekanan pada saat penyemprotan ekstrak kulit bagian
dalam buah durian.
Lebih lanjut, menurut
asisten dosen Biokimia UGM (Jimmi Lihartanadi), kandungan alkohol maksimal yang
aman untuk dihirup adalah 75%, sehingga insektisida nabati (antinyamuk) ini
atau ekstrak kulit bagian dalam buah durian sangat aman untuk digunakan, karena
hanya mengandung 72,1%.
No comments:
Post a Comment