Pages

Pages - Menu

Tuesday, 20 October 2015

Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf Bahasa Indonesia



Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf Bahasa Indonesia – Dalam soal ulangan harian ataupun semester bahasa Indonesia tentu kita sangat sering menemui soal yang berhubungan dengan Cara Menentukan Fakta / Opini,Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf. Soal model Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf ini merupakan tipe model soal yang susah-susah gampang. Gampang kalau sudah tahu cara menjawabnya dan terbiasa berlatih, tetapi susah kalau jarang latihan menjawab tipe soal seperti ini.

Maka pada kesempatan ini saya akan menjelaskan Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf kepada teman-teman yang masih kesulitan menjawab tipe soal seperti ini. Alangkah baiknya saya memberikan sedikit penjelasan terlebih dahulu tentang Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf kenudian baru memberikan contoh soalnya.

Kita tentu sering melihat teks, baik itu di media cetak maupun elektronik. Berbagai tulisan itu jarang sekali kita menganalisanya mana yang termasuk Fakta dan mana yang opini. Bahkan kita sering terjebak dalam menentukan fakta atau opini dalam sebuah teks bacaan. Fakta adalah peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan. Biasanya fakta dicirikan sebagai berikut :

1.      Suatu kalimat yang bisa dibuktikan kebenarannya.
2.      Biasanya disertai tanggal, hari, tempat, dan waktu kejadian
3.      Memiliki narasumber terpercaya.
4.      Bersifat objektif ( apa adanya, tanpa rekayasa, tanpa dibuat-buat) biasanya dilengkapi data-data yang menggambarkan keadaan yang sebnarnya seperti angka, grafik, atau tabel.
5.      Suatu fakta biasanya mengandung 5 W + 1 H = Siapa, Apa, Di mana, Kapan, dan bagaimana
6.      Menunjukkan suatu peristiwa yang telah terjadi.
7.      Kalimat fakta biasanya mengandung berbagai kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat kalimat fakta. Misalnya : ..” Menurut Robert Dofler…..blablabla….., Menurut Kang Dadang…….” Hehehe.

Coba perhatikan contoh di bawah ini untuk menentukan mana kalimat fakta :

1)      (1) Tak seorang pun yang mengetahui siapakah sebenarnya yang menjadi pelaut pertama. (2) Barangkali orang mendapat gagasan untuk berlayar ketika memperhatikan potongan kayu terapung di air. (3) Mungkin pada waktu itu ada seseorang yang menunggangi batang pohon yang terhanyut mengikuti arus sungai. (4) Jika ia memegang sepotong kayu, ia pun dapat bergerak dengan mendayung.
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Pada kalimat nomor 2 tidak merupakan fakta tetapi opini / pendapat karena terdapat kata Barangkali. Pada kalomat nomor 3 bukan termasuk fakta karena terdapat kata mungkin. Sedangkan pada kalimat nomor 4 terdapat kata jika. Sehingga kalimat tersebut juga bukan termasuk fakta. Untuk lebih jelasnya lagi, perhatikan contoh kalimat berikut. Tentukan mana fakta dalam kalimat ini :


(1)   Dia memang patut disebut sebagai maniak bola. (2) Sejak usia 10 tahun, Ueda telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga sepakbola. (3) Kini dia berusia 29 tahun. (4) Dia mengaku tidak bisa memisahkan hidupnya dengan sepakbola.

Kalimat-kalimat yang berupa fakta adalah nomor . . . .

a. (1) dan (2)
b. (3) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (4) dan (1)

Salah satu cirri fakta adalah terdapat angka. Pada contoh kalimat tersebut, sejak usia 10 tahun, Ueda telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga sepak bola. Ini adalah kalimat yang sudah tidak bisa dibantahkan lagi kebenarannya. Kemudian kalimat kini dia berusia 29 tahun juga itu sudah tidak dapat lagi dibantahkan.

Sekarang untuk semakin menambah pemahaman kita tentang opini / pendapat. Kalimat opini / pendapat adalah kalimat yang belum tentu semua orang setuju dengannya. Terkadang satu orang menganggapnya benar, tetapi belum tentu orang lain juga menganngapnya benar. Jika teman-teman ingin mengetahui lebih dalam mengenai Cara menentukan opini / pendapat dalam sebuah paragraph,  silahkan perhatikan contoh kalimat berikut :

(1)   Transportasi kereta api mempunyai keunggulan dibandingkan dengan transportasi darat yang lain. (2) Keunggulan itu antara lain hemat energi dan dampak lingkungan yang ditimbulkan relatif lebih kecil. (3) Selain itu kereta api merupakan sarana angkutan yang lebih ekonomis baik bagi penumpang maupun barang untuk jarak jauh. (4) Hal ini diungkapkan oleh kepala PJKA dalam harian ibukota.

Kalimat yang berisi pendapat adalah kalimat . . . .
a. pertama
b. ketiga
c. kedua
d. keempat

Jawabannya adalah B. Karena tidak semua orang akan beranggapan harganya ekonomis. Mungkin orang tersebut termasuk orang kaya, sehingga menganggapnya ekonomis, sedangkan orang yang termasuk miskin, belum tentu mengatakan ekonomis.

1)      Setelah masyarakat menjerit karena harga gabah melonjak beberapa bulan lalu, giliran petani menjerit. 2) Harga gabah hasil panen belakangan ini, turun drastis. 3) Kondisi seperti ini sebenarnya merupakan peristiwa tahunan. 4) Ketika terjadi panen raya pada Februari hingga April, karena over supply, maka harga turun drastis.

Kalimat yang merupakan opini adalah kalimat nomor . . . .

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

Pada kalimat pertama adalah opini, karena belum tentu semua masyarakat menjerit karena harga gabah melonjak beberapa bulan lalu.

Bangsa ini cukup pandai membangun, tetapi hanya menyisakan sedikit kecerdasan untuk merawat hasil-hasil pembangunan. Pembangunan yang masih tersisa yaiut adanya sistem interkoneksi listrik di wilayah Jawa dan Bali. Semestinya, sistem interkoneksi itu memberi jaminan kecukupan aliran arus listrik di kedua pulau tersebut. Namun, fakta berbicara lain, bahwa Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) justru tidak mampu memberi jaminan ketersediaan arus listrik setiap saat. Tiba-tiba saja listrik padam tanpa pemberithuan.

Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraph adalah ……

a.       Mengapa kita tidak mampu merawat hasil-hasil pembangunan yang sudah ada ?
b.      Apa yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) untuk menjamin ketersediaan arus listrik ?
c.       Mengapa Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) tidak mampu member jaminan ketersediaan listrik ?
d.      Apakah yang diharapkan dengan adanya pembangunan sistem interkoneksi listrik di Jawa dan Bali ?
e.       Bagaimana cara merawat hasil-hasil pembangunan di Jawa dan Bali ?

Jwabannya adalah D. Karena pertanyaan pada opsi D sangat berhubungan dengan isi paragraph di atas. Jawabannya sudah ada di dalam paragraph di atas. Sedangkan pertanyaan-pertanyaan pada opsi A,B,C,E tidak mengandung jawaban dari pertanyaan pada setiap opsi tersebut. Sedangkan D sudah jelas mengandung jawaban dari paragraph di atas. Adanya pembangunan sistem interkoneksi listrik di Jawa dan Bali .diharapkan dapat member jaminan kecukupan aliran arus listrik di kedua pulau tersebut.Sementara itu, jawaban A,B,C,E jawabannya tidak ada dalam bacaan.

Dalam soal-soal bahasa Indonesia baik ulangan harian, ulangan semester dan ujian nasional, kita tentu sering menemukan soal yang berhubungan dengan tujuan penulis. Berikut Contoh soal yang berhubungan dengan Cara menemukan tujuan penulis dalam paragraf.

        Maraknya produk mie instan yang membanjiri negeri ini ternyata juga diikuti oleh maraknya ijazah instan. Mie instan yang harganya relatif murah bisa menimbulkan kanker dan gangguan kecerdasan otak. Demikian juga ijazah instan, bisa menyebabkan "kanker" yang menggerogoti kualitas pendidikan negeri ini. Saat ini, kita merasakan bagaimana hebatnya "kanker" ijazah instan. Kualitas pendidikan negeri ini semakin terpuruk, baik level pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi.

Tujuan penulis menyampaikan informasi tersebut adalah...

a. Menghimbau agar masyarakat jangan banyak membeli dan mengkonsumsi mie instan.
b. Memperlihatkan kepada lembaga pendidikan agar jujur dalam menilai hasil belajar mahasiswa.
c. Memastikan bahwa mie instan dan ijazah instan pasti sama-sama berbahaya.
d. Memperingatkan masyarakat agar jangan tergiur dengan pendidikan yang murah dan singkat.
e. Menghimbau agar masyarakat jangan terjebak oleh iklan-iklan yang menggiurkan

Jawabannya adalah C. karena penulis jelas-jelas dalam kalimat “Mie instan yang harganya relatif murah bisa menimbulkan kanker dan gangguan kecerdasan otak” dan pada kalimat yang berbunyi “Saat ini, kita merasakan bagaimana hebatnya "kanker" ijazah instan”.

Semoga Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf Bahasa Indonesia ini bisa bermanfaat. Terima kasih telah membaca Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf Bahasa Indonesia.

5 comments: