Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan
Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf Bahasa Indonesia
– Dalam soal ulangan harian ataupun semester bahasa Indonesia tentu kita sangat
sering menemui soal yang berhubungan dengan Cara Menentukan Fakta / Opini,Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf. Soal
model Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang
Kesesuaian Isi dalam Paragraf ini merupakan tipe model soal yang susah-susah
gampang. Gampang kalau sudah tahu cara menjawabnya dan terbiasa berlatih,
tetapi susah kalau jarang latihan menjawab tipe soal seperti ini.
Maka
pada kesempatan ini saya akan menjelaskan Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan
Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf kepada
teman-teman yang masih kesulitan menjawab tipe soal seperti ini. Alangkah
baiknya saya memberikan sedikit penjelasan terlebih dahulu tentang Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam
Paragraf kenudian baru memberikan contoh soalnya.
Kita
tentu sering melihat teks, baik itu di media cetak maupun elektronik. Berbagai
tulisan itu jarang sekali kita menganalisanya mana yang termasuk Fakta dan mana
yang opini. Bahkan kita sering terjebak dalam menentukan fakta atau opini dalam
sebuah teks bacaan. Fakta adalah peristiwa atau kejadian yang benar-benar
terjadi dan dapat dibuktikan. Biasanya fakta dicirikan sebagai berikut :
1.
Suatu kalimat yang bisa dibuktikan kebenarannya.
2.
Biasanya disertai tanggal, hari, tempat, dan
waktu kejadian
3.
Memiliki narasumber terpercaya.
4.
Bersifat objektif ( apa adanya, tanpa rekayasa,
tanpa dibuat-buat) biasanya dilengkapi data-data yang menggambarkan keadaan
yang sebnarnya seperti angka, grafik, atau tabel.
5.
Suatu fakta biasanya mengandung 5 W + 1 H =
Siapa, Apa, Di mana, Kapan, dan bagaimana
6.
Menunjukkan suatu peristiwa yang telah terjadi.
7.
Kalimat fakta biasanya mengandung berbagai
kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat kalimat fakta. Misalnya : ..”
Menurut Robert Dofler…..blablabla….., Menurut Kang Dadang…….” Hehehe.
Coba perhatikan contoh di bawah ini untuk menentukan mana
kalimat fakta :
1) (1) Tak seorang pun yang mengetahui
siapakah sebenarnya yang menjadi pelaut pertama. (2) Barangkali orang mendapat
gagasan untuk berlayar ketika memperhatikan potongan kayu terapung di air. (3)
Mungkin pada waktu itu ada seseorang yang menunggangi batang pohon yang
terhanyut mengikuti arus sungai. (4) Jika ia memegang sepotong kayu, ia pun
dapat bergerak dengan mendayung.
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor . . . .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Pada
kalimat nomor 2 tidak merupakan fakta tetapi opini / pendapat karena terdapat
kata Barangkali. Pada kalomat nomor 3 bukan termasuk fakta karena terdapat kata
mungkin. Sedangkan pada kalimat nomor 4 terdapat kata jika. Sehingga kalimat
tersebut juga bukan termasuk fakta. Untuk lebih jelasnya lagi, perhatikan
contoh kalimat berikut. Tentukan mana fakta dalam kalimat ini :
(1)
Dia memang patut disebut sebagai maniak bola.
(2) Sejak usia 10 tahun, Ueda telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga sepakbola.
(3) Kini dia berusia 29 tahun. (4) Dia mengaku tidak bisa memisahkan hidupnya
dengan sepakbola.
Kalimat-kalimat yang berupa fakta adalah
nomor . . . .
a. (1) dan (2)
b. (3) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (4) dan (1)
Salah
satu cirri fakta adalah terdapat angka. Pada contoh kalimat tersebut, sejak
usia 10 tahun, Ueda telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga sepak bola.
Ini adalah kalimat yang sudah tidak bisa dibantahkan lagi kebenarannya.
Kemudian kalimat kini dia berusia 29 tahun juga itu sudah tidak dapat lagi
dibantahkan.
Sekarang
untuk semakin menambah pemahaman kita tentang opini / pendapat. Kalimat opini /
pendapat adalah kalimat yang belum tentu semua orang setuju dengannya.
Terkadang satu orang menganggapnya benar, tetapi belum tentu orang lain juga
menganngapnya benar. Jika teman-teman ingin mengetahui lebih dalam mengenai
Cara menentukan opini / pendapat dalam sebuah paragraph, silahkan perhatikan contoh kalimat berikut :
(1)
Transportasi kereta api mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan transportasi darat yang lain. (2) Keunggulan itu antara
lain hemat energi dan dampak lingkungan yang ditimbulkan relatif lebih kecil.
(3) Selain itu kereta api merupakan sarana angkutan yang lebih ekonomis baik
bagi penumpang maupun barang untuk jarak jauh. (4) Hal ini diungkapkan oleh
kepala PJKA dalam harian ibukota.
Jawabannya
adalah B. Karena tidak semua orang akan beranggapan harganya ekonomis. Mungkin
orang tersebut termasuk orang kaya, sehingga menganggapnya ekonomis, sedangkan
orang yang termasuk miskin, belum tentu mengatakan ekonomis.
1)
Setelah masyarakat menjerit karena harga gabah
melonjak beberapa bulan lalu, giliran petani menjerit. 2) Harga gabah hasil
panen belakangan ini, turun drastis. 3) Kondisi seperti ini sebenarnya
merupakan peristiwa tahunan. 4) Ketika terjadi panen raya pada Februari hingga
April, karena over supply, maka harga turun drastis.
Kalimat yang merupakan opini adalah kalimat nomor . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Pada
kalimat pertama adalah opini, karena belum tentu semua masyarakat menjerit karena
harga gabah melonjak beberapa bulan lalu.
Bangsa
ini cukup pandai membangun, tetapi hanya menyisakan sedikit kecerdasan untuk
merawat hasil-hasil pembangunan. Pembangunan yang masih tersisa yaiut adanya sistem
interkoneksi listrik di wilayah Jawa dan Bali. Semestinya, sistem interkoneksi
itu memberi jaminan kecukupan aliran arus listrik di kedua pulau tersebut.
Namun, fakta berbicara lain, bahwa Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) justru
tidak mampu memberi jaminan ketersediaan arus listrik setiap saat. Tiba-tiba
saja listrik padam tanpa pemberithuan.
Kalimat
pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraph adalah ……
a.
Mengapa kita tidak mampu merawat hasil-hasil
pembangunan yang sudah ada ?
b.
Apa yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (
PLN ) untuk menjamin ketersediaan arus listrik ?
c.
Mengapa Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) tidak
mampu member jaminan ketersediaan listrik ?
d. Apakah yang diharapkan dengan adanya
pembangunan sistem interkoneksi listrik di Jawa dan Bali ?
e.
Bagaimana cara merawat hasil-hasil pembangunan
di Jawa dan Bali ?
Jwabannya
adalah D. Karena pertanyaan pada opsi D sangat berhubungan dengan isi paragraph
di atas. Jawabannya sudah ada di dalam paragraph di atas. Sedangkan
pertanyaan-pertanyaan pada opsi A,B,C,E tidak mengandung jawaban dari
pertanyaan pada setiap opsi tersebut. Sedangkan D sudah jelas mengandung
jawaban dari paragraph di atas. Adanya pembangunan sistem interkoneksi listrik
di Jawa dan Bali .diharapkan dapat member jaminan kecukupan aliran arus listrik
di kedua pulau tersebut.Sementara itu, jawaban A,B,C,E jawabannya tidak ada
dalam bacaan.
Dalam
soal-soal bahasa Indonesia baik ulangan harian, ulangan semester dan ujian
nasional, kita tentu sering menemukan soal yang berhubungan dengan tujuan
penulis. Berikut Contoh soal yang berhubungan dengan Cara menemukan tujuan
penulis dalam paragraf.
Maraknya produk mie instan yang membanjiri negeri ini ternyata juga
diikuti oleh maraknya ijazah instan. Mie instan yang harganya relatif murah
bisa menimbulkan kanker dan gangguan kecerdasan otak. Demikian juga ijazah
instan, bisa menyebabkan "kanker" yang menggerogoti kualitas
pendidikan negeri ini. Saat ini, kita merasakan bagaimana hebatnya
"kanker" ijazah instan. Kualitas pendidikan negeri ini semakin
terpuruk, baik level pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi.
Tujuan penulis menyampaikan informasi
tersebut adalah...
a. Menghimbau agar masyarakat jangan
banyak membeli dan mengkonsumsi mie instan.
b. Memperlihatkan kepada lembaga
pendidikan agar jujur dalam menilai hasil belajar mahasiswa.
c. Memastikan bahwa mie instan dan
ijazah instan pasti sama-sama berbahaya.
d. Memperingatkan masyarakat agar
jangan tergiur dengan pendidikan yang murah dan singkat.
e. Menghimbau agar masyarakat jangan
terjebak oleh iklan-iklan yang menggiurkan
Jawabannya
adalah C. karena penulis jelas-jelas dalam kalimat “Mie instan yang harganya relatif murah bisa menimbulkan
kanker dan gangguan kecerdasan otak” dan pada kalimat yang berbunyi “Saat ini,
kita merasakan bagaimana hebatnya "kanker" ijazah instan”.
Semoga Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf Bahasa Indonesia ini bisa
bermanfaat. Terima kasih telah membaca Cara Menentukan Fakta / Opini, Tujuan Penulis, dan Pertanyaan tentang Kesesuaian Isi dalam Paragraf Bahasa Indonesia.
Terima kasih informasinya gan. mengulang kembali pelajaran bahasa indonesia nih heheh
ReplyDeleteTerima kasih, sangat membantu ka
ReplyDeleteSangat membantu ijin salin
ReplyDeleteSangat membantu ijin scrinsot
DeleteIjin
ReplyDelete